Profil Kepala SMK PGRI 1 Cibinong
Jabatan Kepala SMK PGRI 1 Cibinong yang diemban oleh Bapak Drs. H. Ali Gozali, M.Pd . merupakan perjalanan kariernya yang ke lima, seja...
https://www.psg-smkpluspgri1cbn.com/2010/04/profil-kepala-sekolah.html?m=0
Jabatan Kepala SMK PGRI 1 Cibinong yang diemban oleh Bapak Drs. H. Ali Gozali, M.Pd. merupakan perjalanan kariernya yang ke lima, sejak tahun 1986. Sebelum itu, praktisi pendidikan yang lahir di Bogor, 30 Januari 1963, sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara, dari pasangan Bapak H. Ujeh Sudjana (almh) dan Ibu Hj. Sanaijah ini, pertama kali ditugaskan di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Dekdikbud) Kecamatan Cibinong. Tidak lama kemudian, beliau dialihkan ke Kecamatan Citeureup. Setelah itu, beliau kembali dialihkan ke Pemda Kabupaten Bogor.
Saat bertugas di Pemda Kabupaten Bogor tersebut, beliau banyak menemukan suatu hal yang memang disenanginya, yaitu mengenai pembinaan generasi muda dan olahraga, yang hingga kini menjadi salah satu fokus perhatianya, terutama melalui berbagai kegiatan organisasi, disamping menjalankan tugas-tugasnya yang bersifat resmi. Kegiatan berorganisasi yang pernah digelutinya meliputi;
Baca juga: SMK PGRI 1 Cibinong, The Overall Champion Porseni 3 YPLP PGRI Kab. Bogor
- Persatuan Sepak Bola Kabupaten Bogor (Persikabo),
- Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Bogor,
- Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor,
- Karang Taruna,
- Penyuluhan dan Penanggulangan (Luhpen),
- Brigade Anti Narkotik (Brigantik),
- Ketua Musyawarah Guru-guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Bogor,
- Ketua Pembinaan Olah Raga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Kabupaten Bogor.
Pada akhir tahun 2005, barulah pimpinan Bengkel Ahlaq Al-Ghazali yang ditahun 1993, atas dedikasi dan prestasinya, pernah dianugerahi penghargaan sebagai Pemuda Pelopor ini ditugaskan ke SMK PGRI 1 Cibinong.
Baca juga: Profil SMK PGRI 1 Cibinong
Di tempat barunya ini, beliau merasa bersyukur, karena dalam waktu yang relatif singkat, berbagai kalangan, mulai dari para siswanya sendiri, guru-guru, masyarakat, hingga media massa, menilai bahwa di sekolah yang dipimpinya sudah terjadi perubahan yang signifikan.
Perubahan di bidang akademis, beliau menentukan hari Jum'at sebagai 'Eskul Day', hari dimana para siswa diberikan kebebasan untuk melakukan pengembangan diri melalui kegiatan ektra-kurikuler yang disenanginya.
Bagi siswa muslim, kegiatan eskul-day ini diawali dengan pembacaan surat Yassin secara bersama-sama dilanjutkan dengan mendengarkan tausiah.
Bagi non-muslim melaksanakan kegiatan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Sementara itu, di bidang non-akademis, beliau membangun berbagai fasilitas baru seperti; penambahan 4 ruang kelas, masjid Al-Ghazali, lapangan futsal, kantin dan sempoer mart.